MNI|BELU, NTT — Presiden Republik Demokratik Timor Leste, José Ramos-Horta, melaksanakan kunjungan kenegaraan ke Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bertepatan dengan perayaan Natal, Rabu (25/12/2025). Kunjungan tersebut menjadi momentum strategis untuk mempererat hubungan persaudaraan serta memperkuat kerja sama lintas batas antara Indonesia dan Timor Leste, khususnya di kawasan perbatasan.
Setibanya di Kabupaten Belu, Presiden peraih Nobel Perdamaian itu disambut secara resmi oleh Bupati Belu Willybrodus Lay, Wakil Bupati Vicente Hornai Gonsalves, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Belu. Turut hadir unsur TNI, Polri, tokoh adat, dan tokoh agama setempat. Prosesi penyambutan berlangsung khidmat dengan sentuhan budaya lokal, mencerminkan kearifan tradisi serta semangat persaudaraan masyarakat perbatasan yang telah terjalin lama.
Dalam sambutannya, Presiden Ramos-Horta menyampaikan ucapan selamat Natal kepada seluruh masyarakat Kabupaten Belu dan NTT. Ia menegaskan bahwa perayaan Natal bukan sekadar peringatan keagamaan, tetapi juga momentum untuk meneguhkan nilai-nilai universal seperti perdamaian, toleransi, dan solidaritas antarbangsa—nilai yang relevan bagi masyarakat yang hidup berdampingan di wilayah perbatasan Indonesia–Timor Leste.
“Kabupaten Belu memiliki arti penting dalam sejarah dan masa depan hubungan Timor Leste dan Indonesia. Kita tidak hanya terhubung oleh garis batas negara, tetapi juga oleh ikatan budaya, sejarah, dan persaudaraan,” ujar Ramos-Horta. Ia juga mengapresiasi peran masyarakat perbatasan yang selama ini menjadi jembatan persahabatan dan kerja sama antarkedua negara.
Sementara itu, Bupati Belu Willybrodus Lay menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kunjungan Presiden Timor Leste tersebut. Menurutnya, kehadiran Ramos-Horta merupakan simbol kuat dari hubungan harmonis yang terus terjaga antara Indonesia dan Timor Leste, sekaligus menjadi dorongan positif bagi penguatan kolaborasi di berbagai sektor.
“Kunjungan ini merupakan kehormatan besar bagi masyarakat Belu. Kami berharap hubungan baik yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan, terutama dalam mendukung kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Willybrodus Lay. Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas batas memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta penguatan kohesi sosial di wilayah perbatasan.
Selama berada di Kabupaten Belu, Presiden Ramos-Horta dijadwalkan mengikuti sejumlah agenda, antara lain pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama, serta menghadiri perayaan Natal bersama umat Kristiani. Kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk membahas peluang kerja sama konkret di bidang perdagangan lintas batas, pendidikan, kesehatan, serta penguatan hubungan sosial dan budaya antara masyarakat Belu dan wilayah perbatasan Timor Leste.
Rangkaian kunjungan kenegaraan tersebut berlangsung dalam suasana aman dan kondusif, dengan pengamanan terpadu dari unsur TNI-Polri bersama aparat terkait. Antusiasme masyarakat tampak jelas dalam penyambutan Presiden Timor Leste, mencerminkan eratnya hubungan emosional dan persaudaraan yang telah mengakar di kawasan perbatasan dua negara bertetangga itu.
Kunjungan Presiden José Ramos-Horta ke Kabupaten Belu diharapkan semakin memperkokoh kemitraan strategis Indonesia–Timor Leste, sekaligus mempertegas peran wilayah perbatasan sebagai ruang persahabatan, perdamaian, dan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua bangsa.tutupnya,Santy.



